Ah, judulnya klasik, jaman now siapa yang masih memakai pena untuk menulis. Bayangan di kepala udah ada gambaran tentang bulpen dengan bulu. Hihi
..
Abad berganti abad, teknologi dalam menulis emang makin
canggih. Jadi deh tentengan para penulis adalah laptop, dulu nulis pake pena,
sekarang ngetik pake keyboard. Konsistensinya yang selalu sama : bercerita
melalui kata.
..
Tak cukup melalui kata, ada teman yang membantu
merealisasikan makna, apalagi kalo bukan gambar yang bercerita. Iyah, nama
kerennya foto gitu. Pencetan tangan jadi nambah, bukan saja tuts keyboard, tapi
tombol kamera. Minimal, kamera hape sendiri. Hehe
..
Layaknya merangkai kata, menangkap gambar dengan kamera
pun butuh otak untuk berpikir. Berpikir supaya foto yang diinginkan, bisa
diambil dengan sudut kamera yang pas. Biar booming, kaya ono noh!! #Eyaaa
..
Demi dirimu yang kucinta! Eh salah, demi bertahan dengan
perkembangan dunia literasi kekinian, blogger pun wajib belajar fotografi,
meskipun little-little dengan kamera hape yang tak elok. Ah! :D
Begitulah diriku akhirnya terdampar di kelas fotografi
yang merupakan rangkaian dari Exclusive Blogging Class By The Jannah Institute.
Kelas yang berlangsung di Minggu, 25 Maret 2018 ini digawangi oleh Kak Nana
Warsita, seorang fotografer profesional. Dan juga orang yang sama yang memotret
di salah satu momen berharga dalam hidup saya : My Wedding Day. Huhu
..
Sebuah cafe yang cozy, di Jalan Sumatera alias Lantai 2
Eatery and Space jadi tempat belajar kita kala itu. Datang dengan perut lapar
dan membawa prajurit kecil langsung membuat saya memesan minuman kebangsaan
(baca : es teh) dan sepiring roti bakar. Meskipun tidak lama kemudian menyusul
semangkok nasi ayam bolognise. Selain memenuhi panggilan sayang dari perut,
memesan makanan juga sebagai latihan kecil dari kak Nana untuk mengabadikannya
dalam sebuat potret. Jadi kaya anak alay jaman now ya, sebelum makan difoto
dulu. Untung niatnya seputih kapas : belajar fotografi. Hari itu, kamera hape
yang diingat saat kala pengin selfie aja (yang begitu selesai selfie, langsung
di delete), tetiba jadi senjata belajar. Berharap materi yang disampaikan kak
Nana masuk ke otak gitu.
Ternyata, motret aja ada tekniknya, ga asal pencet tombol
kamera. Perlu juga memikirkan komposisinya. Tujuannya supaya menghasilkan foto
yang tampak lebih menarik, enak dipandang, dan mampu menyampaikan rasa yang
terpendam. #Eh
..
Terus terang, kalo denger kata komposisi berasa pengen
liat botol Kiranti lalu baca komposisi (bahan)nya. Haha Karena emang komposisi
yang saya tahu awalnya adalah daftar komponen kandungan suatu produk, terutama
produk kesehatan. Di dunia fotografi, komposisi berarti cara menata
elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, warna, terang dan
gelap.
..
Semakin waktu berlalu, pelajaran fotografi makin sulit. Apalagi,
ketika kak Nana menjelaskan tentang penerapan komposisi dalam pemotretan. Setidaknya,
ada 4 (empat) penerapan komposisi yaitu Rule of Thirds, Angle of View,
Horizontal dan Vertikal, dan Dimensi. Saya sih senyum-senyum manis aja kala
itu, sambil nyontek di kak Google.
Masih belum selesai, hal penting yang perlu diperhatikan
ketika memotret adalah sudut pengambilan gambar. Supaya bisa menghasilkan
gambar yang indah nan khas. Dalam fotografi dikenal beberapa sudut pengambilan
gambar (camera angle) semisal : Bird Eye, High Angle, Eye Level, Low Angle, dan
Frog Eye. Oke, contoh-contohnya bisa di search di google ya guys.. Hehe
..
Di dunia industri hiburan Korea Selatan, ada jabatan “Visual”
dalam sebuah girlgroup atau boygroup, biasanya mereka dipilih yang paling
tampan atau cantik dan paling populer sebagai “wajah” dari grup tersebut. Tujuannya?
Supaya bisa menjual lebih.
..
Mungkin, begitu juga posisi gambar dalam postingan
seorang blogger. Supaya lebih menarik, ada gambar sebagai pemantik. Biar makin
manis. Setuju ya sist?? ;)
.
.
Jember, 30 Maret 2018
Helmiyatul Hidayati