PKI di Indonesia dan Harry Potter
September 21, 2017
Wah lagi rame soal PKI nih. #DaruratDemokrasi di twitter kemarin jadi trending topic pas ada aksi tolak acara PKI oleh segerombolan ormas, sebagai ungkapan keprihatinan karena menurut mereka (yang beracara di LBH) 'acara kesenian' mereka terganggu dan ternoda padahal seharusnya hal ini tidak terjadi di negeri yang menganut paham Demokrasi. padahal yang jeli bakal geleng-geleng kepala, kemana mereka kemarin pas ada ormas yang dibubarin sambil dibungkam dan dipersekusi? bukankah itu lebih dari #DaruratDemokrasi?
.
ada banyak berita berseliweran soal ini di media sosial. tapi pas ngeliat ini, apalagi setelah acara ILC. saya tiba-tiba inget dengan buku Harry Potter ke-7 yang saya baca bertahun-tahun lalu.
Fans Harry Potter pasti tahu bahwa buku ke-7 adalah kisah Harry Potter dkk dalam mencari relikui kematian (Horcrux) untuk dimusnahkan, karena Horcrux sejatinya adalah 'nyawa' babang jahat Voldemort. Awalnya babang ganteng Harry Potter bakal 'nekat kabur' sendirian, tapi untung 2 sahabat setianya bersedia menemani, dan itu adalah keputusan paling tepat.
.
Selama Harry Potter dkk melakukan perjalanan kesana dan kemari, keluarga, kerabat, teman, guru dan orang-orang yang mempercayainya mengalami persekusi : Yang bekerja di kementerian sihir dipecat, yang punya perusahaan surat kabar diancam dan anaknya diculik, yang jadi guru dikejar-kejar dsb.
.
Sambil menunggu Harry Potter muncul, yang dia kira disembunyikan oleh pihak yang melawannya, Voldemort mulai main politik, Perdana Menteri di kementerian sihir di bunuh, hingga digantikan oleh wakilnya yang diyakini sudah disihir menjadi 'boneka'nya.
.
Melalui PM boneka inilah, ada banyak kebijakan yang berubah, misal diangkatnya Severus Snape jadi kepala sekolah Hogwarts yang baru menggantikan Dumbledore yang dia (dan Malfoy) bunuh sendiri. Juga menuduh secara resmi muggle (manusia) sebagai 'pencuri', karena menurut mereka sihir adalah kemampuan yang hanya dimiliki oleh keturunan penyihir murni, bukan oleh manusia atau campuran. tuduhan yang selama ratusan tahun dalam dunia sihir sebenarnya ga pernah ada. karena tuduhan itulah maka banyak sekali muggle yang diburu.
.
salah satu cara mempermulus kekuasaan, adalah dengan memutar balikkan fakta. Harry Potter yang sedang berkelana di cap sebagai 'Pembunuh Dumbledore', karena pada saat kejadian Harry Potter berada di gedung yang sama meskipun dalam kondisi tidak bisa melakukan apa-apa. padahal sebenernya kematian Dumbledore sudah diprediksi dan direncanakan sendiri oleh Dumbledore.
.
Belum cukup sampai di situ, Dumbledore yang sudah mati pun dikaitkan dengan Grindelwalt (kalau ga salah, sorry lupa), dimana Grindelwalt ini sebenarnya adalah 'senior' Voldemort dalam rangka ingin menguasai dunia sihir. keterkaitan Dumbledore dan Grindelwalt adalah karena mereka adalah teman di masa muda sebelum Grindelwalt berpikiran ke 'kiri'.
.
Dengan memutarbalikkan fakta seperti itu dan dengan menguasai kementerian juga memburu orang-orng yang menentangnya, Voldemort berusaha membuat standar baru tentang salah dan benar; baik dan buruk.
.
Nah, mirip kan ama hot issue soal PKI di Indonesia. PKI berusaha mem'benar'kan dan mem'baik'kan dirinya dengan berusaha memutar balikkan SEJARAH.
.
Pertanyaannya : Siapakah Voldemort di balik PKI Indonesia?
.
Jember, 21 September 17
YHH
.
6 comments
Hohoho bisa aja deh mengaitkan dengan harpot :)
ReplyDeleteIya mbak, tiba2 kaya ada visioner gitu di kepalaku.. hehe
ReplyDeleteTermasuk penggemar harpot ya mba?
ReplyDeleteAku belum pernah baca buku harpot, mau baca kok males, tebel-tebeel :D
Iya mbak lianny, koleksiku lengkap kalo mau pinjam. termasuk buku lain yang di luar 7 itu. hehe
DeleteAku belum pernah sekalipun baca HP 🙈 tapi masalah PKI memang ya, makin hari makin berani menampakkan diri, apalagi di rezim ini.... Seperti ga malu2 lagi
ReplyDeletemaklum mbak rezim kebalik. haha
DeleteSelamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)