TUKANG GORENG ABAD INI (2)
September 15, 2017
Gawat! Pernah suatu malam ketika akan menjemput Radit dari
mengajinya, setidaknya ada 3 tempat penjual gorengan yang saya lewati, tapi
semuanya tutup! Ga mungkin kan mereka tutup karena gorengan mereka ga laku,
padahal gorengan lagi viral!
.
Di Indonesia, ada 3 macam tukang goreng yang terkenal saat
ini. Pertama, tukang goreng normal yang
biasa kita temui di sekitar kita, mudah mengidentifikasi mereka, yang mereka
jual adalah tempe goreng, tahu goreng, pisang goreng, jagung goreng dll.
.
Kedua, tukang goreng isu #Rohingya, yang mereka jual adalah
simpati dan empati, atas dasar cinta, iman, kepedulian, perikemanusiaan dan
perikeadilan. Berharap gulungan suara kepedulian ini berhasil membuka
pintu-pintu hati orang berwenang untuk melakukan tugasnya dan merepresentasikan
tindakan seorang yang begitu menjungjung tinggi sila ke-2 dalam Pancasila :
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
.
Tukang goreng ketiga, sebenarnya yang paling tua, tapi
kadang muncul kadang gak, tergantung situasi dan kondisi. Atau tergantung
orderan, made by order gitu deh, namanya tukang goreng fitnah. Yang mereka jual
adalah dusta dan asumsi tanpa pembuktian. Parahnya, tukang goreng ini punya
alat penggorengan paling mutakhir : kekuasaan dan media.
.
Tukang goreng ketiga agak istimewa, yang berkunjung ke lapak
mereka memiliki dua kemungkinan, jika mau selamat harus mau direkrut jadi
tukang goreng juga, kalau tidak mau, bersiap jadi bahan gorengan.
.
Bagi sebagian orang/pihak menjadi salah satu tukang goreng
jenis ketiga adalah sesuatu yang menjijikkan, maka beralihlah mereka jadi bahan
gorengan. Salah satu bahan gorengan heboh dari sejak beberapa bulan lalu adalah
ormas Islam, terkhusus yang dibubarkan tanpa pengadilan.
.
Ada aja bumbu yang dilempar kepada mereka : dilarang berdakwah,
persekusi mantan anggota, kajian dibubarkan dan terbaru dikait-kaitkan dengan
kriminalitas.
.
Tapi, mari kita pahami bahwa tukang goreng jenis ketiga lagi
patah hati, dikiranya bahan gorengan yang mereka (kira) sudah diputuskan,
nyatanya malah bertemu orang lain (rakyat) yang semakin hari semakin banyak
melirik. Kalo mereka sampe menikah, mampuslah tukang goreng jenis ketiga ini.
.
Mereka (tukang goreng jenis ketiga) boleh jadi memiliki alat
penggorengan super, tapi mereka lupa bahwa alat penggorengan itu tidak akan
bertahan lama. Mungkin alat penggorengannya tidak akan berubah, tapi
operatornya pasti akan berubah, karena massa terus berjalan dan dakwah tak kan
berhenti.
Akhirnya, saya jadi berpikir, kalo saya enaknya goreng apa
ya?? Ah goreng hati kamu aja.. Iya kamu.. Kamuuu.. hahahaha
.
Jember, 15 September 17
YHH
2 comments
Nice sharing mbk indah :)
ReplyDeleteMudah2an indah yg dimaksud itu sama dengan baik atau bagus. Krn kalo itu nama berarti salah alamat haha
DeleteSelamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)