Ujian Sekolah dan Ujian Kehidupan
September 07, 2017
Di antara sekian banyak ujian yang saya
alami selama sekolah (dari SD hingga kuliah), ujian kelulusan SMP adalah yang
paling membekas. dulu, kalo ga salah namanya masih UNAS.
.
Sebelum UNAS tiba, pasti diadakan banyak
try-out (ujian ujicoba), dan saya SELALU TIDAK LULUS ketika itu. waktu itu juga
masih jaman ada kelas unggulan dan non-unggulan, saya selalu berada di kelas
unggulan bersama kurang lebih 30-40 teman lain dan berada di TOP peringkat.
.
setiap kali try-out dimana saya tidak
lulus itu saya menjadi sangat kesal. apalagi yang lulus (sekitar 4-5 orang per
kelas) adalah teman yang peringkatnya jauh di bawah saya. kebayang kan gmn
kesalnya ketika kita udah belajar siang malam tapi ternyata kalah dari orang
yang mungkin kalo bertanding one on one pasti kalah. hehe #peace
.
ketika hari-H UNAS tiba, saya takut
tidak lulus juga, kebayang gimana ga enaknya di tahun depan mempelajari
pelajaran yang sama dengan adik-adik kelas yang menghormati kita. hiii..
.
Tapi guru favorit saya mengatakan,
"Sudah masuk aja dulu (ke ruang ujian), ga akan seperti yang kamu
bayangkan."
dan benar saja, soal UNAS yang saya
hadapi pada waktu itu tidak seseram ketika try-out. memang ada soal yang tidak
bisa saya kerjakan. tapi ujian itu berakhir dengan nilai saya yang memuaskan
dan lulus dengan baik.
.
Begitu banyak waktu berlalu, kita pun
akan menyadari bahwa ujian dalam hidup kita bukan hanya ujian sekolah. Kita
akan diuji dengan teman yang baik di depan namun menusuk di belakang, dengan
dicintai kekasih kemudian dikhianati, dengan ilmu tinggi kemudian dilupakan
tanpa diamalkan, dengan harta banyak kemudian tak terpetakan dan masih banyak
lagi.
.
Saat luka dan duka tiba menghampiri,
setiap orang memiliki reaksi yang berbeda. Ibaratnya kita menaiki sebuah
pesawat terbang, dalam perjalanan pesawat itu jatuh dan hampir semua orang
tewas, kita adalah sedikit orang yang selamat meskipun dengan luka parah.
Setelah itu kita mungkin akan berpikir
tidak mau naik pesawat terbang lagi, toh masih ada banyak opsi lain yang bisa
di pilih : bus, kereta, mobil dll. Meskipun nanti membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk sampai ke tujuan.
.
Tapi sebenarnya, kecelakaan pesawat
TIDAK SELALU terjadi. Apalagi jika sebelum perjalanan dilakukan, pihak penyedia
transportasi pesawat terbang berusaha maksimal melakukan perawatan, pemeriksaan
dsb. Jika sudah begini maka kecelakaan seharusnya bisa diminimalisir, apalagi
ditambah dengan memohon perlindungan Yang Maha Kuasa.
.
Pesawat terbang ini tak ubahnya fase-fase
dalam kehidupan kita, entah kita sedang sendiri atau menikah, berbisnis,
mendidik anak, menjadi partner dll.
Beberapa orang gagal menikah atau
berbisnis atau lainnya, seperti pesawat yang jatuh tadi, bisa jadi orang itu
akan mengalami trauma dan memilih opsi lain yang bertentangan sama sekali
dengan biasanya.
Namun sebenarnya, di dunia ini banyak
juga yang sukses berumah tangga dan berbisnis.
.
Contoh buruk memang lebih memberikan
dampaknya, seperti saya ketika akan menghadapi UNAS SMP, karena saat try-out
tak pernah lulus, saya ketakutan apakah bisa menghadapi UNAS sebenarnya, saya
melupakan bahwa sebenarnya setiap tahun lebih banyak siswa yang lulus daripada
tidak lulus, bahkan siswa yang lulus bisa sampai 100%.
.
Seringkali kita berpikir “Jika dia saja
tidak bisa, apalagi kita?” padahal sebenarnya jika kita mau melihat di sisi
lain yang memiliki hasil yang berbeda, pikiran seperti itu harusnya berubah
menjadi “Jika dia bisa, maka kita pun pasti bisa.”
Dan seperti itulah, terkadang kesempatan
sedang mengintip di balik pintu yang tertutup. Menunggumu untuk berdiri. Bukan
sekedar menghadapi ujian sekolah, namun juga ujian kehidupan.
.
Jember, 06 September 17
YHH
.
0 comments
Selamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)