BOP : Barisan Orang Baper
November 05, 2017
BOP : Barisan Orang Baper
..
Sejak nge-trend mulai tahun 2014, kata “BAPER” sampai
sekarang masih sering dicari artinya di google dan sering digunakan oleh semua
kalangan. Baper sebenarnya singkatan dari ‘bawa perasaan’.
..
Bawa perasaan maksudnya adalah seseorang yang menyaksikan
atau mendengar suatu hal, kemudian perasaannya terbawa akan hal yang disaksikan
atau didengar tersebut. Reaksi baper bisa bermacam-macam, yang paling sering
adalah menangis, merengut dan mungkin yang lainnya.
Kalau bicara soal baper pun, semua orang dari berbagai
usia pasti pernah atau mungkin sering mengalaminya. Nonton drama korea bisa
baper, nangis-nangis kaya habis ngiris bawang sekilo. Ngeliat idola kesayangan
tetiba nikah, jadi baper, berpikir kapan yang jomblo juga bisa nyusul nikah. Dan
masih banyak kasus lainnya.
..
Ternyata baper itu memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan
itu dibagi menjadi 3 kelompok : baper tataran individu, baper tataran kelompok
dan baper tataran nasional. Apaan sih itu?
..
Baper tataran individu, seperti yang dicontohkan
sebelumnya, karena sebuah drama korea yang menyayat hati. Atau undangan teman
seperjuangan yang menikah duluan bisa bikin baper, sampe bikin perut laper,
bahkan hingga mimpi makan lemper. :D
..
Baper tataran
individu itu gampang mengatasinya, kalo gak bisa menghindari, tinggal
menyendiri di pojokan. Nonton drama di pojokan, baca undangan di pojokan, dan
beri batasan waktu. Ketika waktu udah habis, langsung berdiri dengan gagah menghadapi
kenyataan hidup, lalu semua pun berlalu. Jangan lupa berdoa kepada yang Maha
Kuasa untuk selalu berada dalam lindungan-Nya. It’s easy..
..
Baper tingkat kedua, baper tataran kelompok, nah ini yang
baper udah lebih dari 1 orang, baper berjamaah di suatu kelompok yang sama. Biasanya
baper begini muncul karena ketidak tahuan, keacuhan dan kelabilan remaja yang
lupa ditanggalkan. Bisa juga karena salah membaca surat perintah atau surat
perintahnya dari atasan yang salah.
..
Baper tataran kelompok adalah sekumpulan orang sulit
untuk membedakan mana yang benar, mana yang salah. Menghadapi orang-orang yang
baper tataran kelompok itu susah, karena tidak mau menerima diskusi. Aksi mereka
biasanya suka main bubar-membubarkan kelompok atau kegiatan yang ‘dianggap’
berseberangan dengan mereka. Tanpa pembuktian.
Celakanya orang-orang yang tergabung dalam barisan baper
tataran kelompok didukung oleh sesuatu yang kuat : kekuasaan. Cara mengatasinya
butuh hati yang besar, karena memang keadaan seperti ini harus diterima dengan
ikhlas. Kekacauan dan fitnah lebih besar akan siap dirancang kalau menghadapi
orang-orang baper berjamaah ini dengan cara yang tidak santun, misalnya
melempari mereka dengan batu, menghujat dan mencaci maki di depan umum. Biarlah
itu jadi kelakuan di lapak sebelah aja.
..
Langkah kedua mengatasi orang baper tingkat kedua ini
adalah dengan mendukung dan menyebarkan opini tentang kesalahan mereka,
tentunya yang logis dan valid ya. Media sosial adalah salah satu pedang untuk
melawan mereka dan mempengaruhi pemikiran orang lain.
..
Baper tingkat terakhir adalah baper tataran nasional,
sebenarnya yang baper cuma 1 orang, tapi menterengnya jabatan yang digenggam,
membuat dia kentut aja bisa jadi pemberitaan. Coretan tanda tangannya aja bisa
jadi hajat hidup orang banyak. Iya, yang dimaksud baper tataran nasional adalah
ketika penguasa lagi baper.
Ketika penguasa lagi baper, ada yang bikin meme tentang
dirinya aja sudah tinggal main tangkap. Dimanapun berada bakal dikejar. Masa depan
peradilan juga bakal buram, karena semua ‘alat’ dia yang pegang. Ketika
penguasa lagi baper, ada yang mengusulkan dia memerankan tokoh antagonis dalam
sebuah film, tinggal main tangkap. Lalu diperlakukan tak etis selama
penangkapan.
..
Apalagi kalo dibalik penguasa lagi baper, hitam aja bisa
dikatain putih.
..
Jember, 05 November 2017
Helmiyatul Hidayati
0 comments
Selamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)