Ada Cinta di Kelas Bahasa Arab
March 08, 2018
Ada
Cinta di Kelas Bahasa Arab
.
.
Dulu,
bahasa adalah mata pelajaran spesialisasi saya. Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,
kecuali bahasa daerah, selalu dapat nilai yang bagus. Kalau dipikir-pikir saya
bisa begitu karena memiliki cinta. Cinta pada bahasa, meskipun ga cinta-cinta
amat karena ga sampe mempelajari bahasa sampai tingkat kuliah.
..
Sampai
sekarang kemampuan bahasa Inggris saya lumayan. Lumayan bisa buat nonton drama
korea dengan subtitle bahasa Inggris maksudnya. :-D
Kemampuan
bahasa Indonesia juga lumayan. Lumayan buat nulis di blog pribadi maksudnya.
Kemampuan
bahasa daerah (Madura) juga lumayan. Lumayan memahami nenek saya bicara dan
membalasnya dengan bahasa Indonesia. Haha
Dalam
rangka menghadapi berbagai kemelut hidup, belajar jadi urusan kesekian. Padahal
menuntut ilmu itu wajib ya, ilmu agama maksudnya. Bahasa juga ilmu penting
untuk dipelajari. Kalo kata ustadzah sebagai alat untuk berdakwah. Karena penguasaan
pada bahasa adalah kunci sukses komunikasi bisa berjaya.
..
Setelah
sekian lama melupakan soal bahasa dan bahasa, kali ini saya sampai pada masa
dimana harus belajar bahasa lagi. Bahasa yang dulu tidak pernah terbayangkan di
otak saya nan sempit. Tidak ditetapkan sebagai bahasa internasional seperti
bahasa Inggris namun sebenarnya berada sangat dekat dengan kita, bahkan
merupakan bahasa asing pertama yang kita pelajari. Ingat umur berapa kita
pertama kali naik ke musholla untuk belajar IQRO’? Ya, itulah pertama kali kita
belajar bahasa Arab.
..
Minggu
yang lalu, akhirnya saya masuk juga ke kelas bahasa Arab pada seorang ustadzah.
Sebelum masuk pada pelajaran, mentor kami menyampaikan kenapa kita harus
belajar bahasa Arab. At that moment, saya
merasa terkejut.
..
Kenapa
Bahasa Arab??
1.
Bahasa
Arab adalah bahasa surga.
Surga tentu harapan siapa saja. Jangankan kaum muslimin, yang
atheis sekalipun pasti ingin masuk surga, meskipun persepsi kita dan mereka
tentang surga itu berbeda. Surga adalah negeri kekal di akhirat. Sebaik-baiknya
tempat kembali. Di sana kita akan berkomunikasi dengan bahasa Arab loh,
siapapun dia, berasal dari suku atau bangsa apapun.
2.
Bahasa
Arab adalah bahasa Al-Qur’an
Sebuah perusahaan elektronik misal hape biasanya mengeluarkan
atau menjual produknya include buku panduan, supaya si produk bisa digunakan
dengan baik dan benar. Al-Qur’an juga sebenarnya buku panduan bagi manusia agar
menjalani kehidupan dengan baik dan benar, sesuai dengan tujuan penciptaan Yang
Maha Kuasa. Karena Al-Qur’an ditulis dalam bahasa Arab, maka penting bagi kita
untuk mempelajarinya.
3.
Belajar
bahasa Arab hukumnya wajib
“Barang siapa belajar
bahasa Arab, ia akan bisa menguasai seluruh ilmu tsaqofah Islam.” (Imam
Syafi’i)
4.
Belajar
Bahasa Arab berarti berusaha menjaga agama dan ibadah serta beramal dengan benar
Terkadang kita sudah merasa cukup ketika bisa membaca bahasa
Arab atau menghafal suatu bacaan (doa), padahal belum tentu kita tahu artinya. Bisa
jadi juga pembacaan yang salah akan menyebabkan perbedaan arti yang fatal. Apalagi
jika bacaan itu menyangkut bacaan sholat. Pasalnya sholat adalah suatu amalan
ibadah yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apapun (kecuali haid dan
nifas bagi perempuan)
..
Selain
itu bahasa Arab juga memiliki banyak ‘kekayaan’ makna, dalam 1 (satu) huruf
hijaiyah bisa saja memiliki belasan makna. Sesuatu deh..
..
Pada
akhirnya ini memang tentang cinta. Bila memiliki cinta maka kita akan memiliki
sikap yang tulus untuk mempelajari. Namun cinta terkadang tidak bisa tumbuh
begitu saja hanya karena ingin bukan?
Jadi,
asal muasal cinta itu ada dua. Pertama, cinta yang bisa hadir
sendiri tanpa perantara (karena naluri), misalnya cinta ibu pada anaknya. Kedua,
cinta yang dibangun karena pemahaman, misalnya cinta Umar Bin Khattab
pada Rasulullah SAW. Awalnya Umar adalah orang yang paling ditakuti dan sangat
menentang dakwah Rasul, namun itu sebelum dia memiliki pemahaman Islam. Ketika ia
telah memilikinya maka benci itupun berubah menjadi cinta.
..
Begitu
juga dengan pemahaman kita akan Al-Qur’an. Mungkin banyak yang tahu bahwa
Al-Qur’an adalah mukjizat yang diturunkan oleh Allah SWT untuk Nabi Muhammad
SAW. Namun apakah sejatinya mukjizat itu?
..
Mukjizat
sebenarnya memiliki arti ‘melemahkan.’ Pada zaman Nabi Musa, kala itu menjadi
penyihir adalah trending topik dan keren pake banget. Karena itu nabi Musa
diberi mukjizat tongkat yang bisa berubah menjadi ular sungguhan dan memakan
ular-ular hasil sihir para penyihir yang lain. Sebenarnya sihir para penyihir pada
masa itu hanya sebatas mampu mengelabui pandangan orang, seakan-akan tongkat
mereka berubah menjadi ular, padahal sebenarnya tidak. Karena itu para penyihir
itupun langsung beriman karena tidak mungkin sihir Nabi Musa adalah sihir
manusia, pasti karunia dari Allah. Mukjizat itu melemahkan penyihir-penyihir
itu dan mengakui kebesaran Yang Maha Kuasa.
..
Pada
zaman Rasulullah yang menjadi trending topik adalah penyair. Pada masa itu
belajar membaca dan menulis justru suatu kemunduran, karena orang-orang
memiliki daya ingat LUAR BIASA untuk menghafal banyak syair. Dan Al-Qur’an
adalah karya sastra yang tidak pernah bisa dibuat oleh penyair Arab paling
hebat sekalipun. Bagi orang-orang yang berpikir, akan menyadari bahwa Al-Qur’an
tidak mungkin buatan manusia, pasti itu buatan Tuhan.
..
Maka,
bila kita menyadari Al-Qur’an adalah mukjizat, seharusnya itu melemahkan kita
dan mengagungkan Tuhan Yang Esa. Membuat kita menjadi lebih taat dan mencinta
dalam ketaatan. Salah satu cara menjaga cinta adalah berusaha memahami Al-Qur’an
dan mempelajarinya bahasa di dalamnya (bahasa Arab), kemudian menerapkannya
dengan benar dalam seluruh aspek kehidupan kita.
.
.
Jember,
08 Mar 2018
Helmiyatul
Hidayati
12 comments
Wahhh, aku dulu pernah belajar bhs arab pas SD apa SMP ya, dan faktanya memang lbh susah dr bhs Ing �� Jadi penasaran belajar lagi. Bagi2 cerita belajarnya ya,hehe
ReplyDeleteBelajarnya ke mbak wardah ini mbak hehe
DeleteKalo aku lihainya bahasa jember mba...mara jok ngunu...mak tager raaahh..😂
ReplyDeletebahasa jember itu bahasa campuran jawa dan madura ya mbakk hehe
DeleteTak kira ada cinta ini ada yang cinlok di kelas Bahasa Arab mbak wkwk biasa ya remaja~
ReplyDeletembak ineess.. aku juga nyangkanya gitu, hahahaha Ternyataaa salah besar. Malu aku ;D
Deletehahaha ines emang dah, minta di ta'arufin hihi
DeleteBahasa Arab kunci kesuksesan umat Islam . Semangat mbaaa
ReplyDeleteyess mbakk
DeleteMau dong mbak diajarin bahasa arab.. aku bisanya cuma bahasa cinta hehe����
ReplyDeletehahaha aku mah apa tuh mbakk..
DeleteWaah, keren mba Helmi. Saya juga lagi belajar tamyiz nih, mba. Seru!
ReplyDeleteBtw, no wonder ya mba helmi tulisannya bagus2. Ahli bahasa ternyata ��
Selamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)