Poligami : Ikuti Sunnah Rasul Jangan Setengah-Setengah
June 27, 2018Poligami masih jadi topik yang ‘bully-able’, tapi saya tergelitik saja, suatu ketika membaca sebuah artikel tentang poligami yang ditulis oleh seorang kawan blogger. Tak usahlah disebut siapa dia atau alamat web-nya. Saya membacanya dengan cermat dan beberapa kali agar ingat dan mendapat penegasan.
..
Fakta,
memang dia sampaikan. Kita mengenal sosok Aa Gym, seorang ulama tersohor di
negeri ini. Kemudian salah satu pengusaha yang usahanya cukup dikenal
dimana-mana, pemilik resto ayam bakar wong solo. Atau Opick, penyanyi lagu tombo
ati yang melegenda. Almost everybody know
them!
..
Tapi,
‘rejeki’ mereka turun drastis begitu publik mengetahui mereka poligami alias
menikah lagi. Pengajian AA Gym (katanya) sepi, salah satu usaha penginapan
milik beliau pun kemudian menjadi tak seramai biasanya.
..
Yang
terjadi pada pengusaha ayam bakar wong solo pun begitu, setelah ‘menggembar-gemborkan’
rumah tangga poligaminya, beberapa gerainya gulung tikar.
..
Opick??
Setelah istri pertama menggugat cerai, diragukan masa depan karirnya oleh
sebagian netizen. Karena poligami dianggap ‘skandal’ yang menurunkan
popularitas penyanyi lagu religi ini.
..
Itu
bukan kata saya yess, itu yang saya baca di artikel tersebut. Saya tak terlalu
mengikuti perkembangan mereka. Bukan pula orang dekat untuk tahu ‘perekonomian’
mereka.
..
Banyak
orang yang mengambil pendapat bahwa hukum poligami itu sunnah, banyak juga yang
berpendapat mubah. Terserah deh yang mana, yang menurut masing-masing adalah
pendapat terkuat. Kalo saya pribadi lebih cenderung pada mubah.
..
Balik
lagi ke topik, eh judul aja. Judul tersebut adalah judul dari artikel yang saya
baca tsb. Judul itu memberikan pesan kepada kaum Adam, bahwa mereka bisa
berpoligami bila istri pertama meninggal? Loh kok??
..
Ternyata
dalilnya adalah kisah rumah tangga Rasulullah, dimana istri pertamanya adalah
ibunda Siti Khadijah yang mulia. Setelah ibunda Khadijah meninggal dunia,
barulah kemudian (setelah waktu yang lama) Rasulullah memulai rumah tangga
poligami.
..
Padahal,
dua rumah tangga yang Rasul jalani harusnya menjadi contoh bagi ummatnya, tidak
mengapa memilih rumah tangga monogami, maka teladanilah rumah tangga Rasul
ketika beristrikan ibunda Khadijah.
Tidak
mengapa pula memilih rumah tangga poligami, maka teladanilah rumah tangga Rasul
ketika beristrikan Siti Aisyah, Hafsah, Safiyyah, dll. Tentu saja batasan istri
untuk suami hanya sampai 4 (empat) istri saja.
..
Tidak
dipungkiri memang, kita sering dipertontonkan dengan kehancuran rumah tangga
karena wanita idaman lain, atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan pelakor. Namun
salah besar bila mengaitkan hal ini dengan poligami. Fenomena kehancuran rumah
tangga karena adanya pelakor terdapat faktor pelanggaran pada syariat Allah
SWT. Namun, poligami adalah kebalikannya. Tidak ada istilah pelakor di dalam
Islam, karena seharusnya pria tidak bisa disetir oleh wanita.
..
Makna
mencintai karena Allah pun adalah tidak rela bila pasangan atau orang yang kita
sayangi terlibat dalam kemaksiatan atau terdekap dalam buaian setan. Mencintai
karena Allah artinya mencintai dia selama ia taat pada-Nya.
..
Aduh,
banyak sih yang harus dibahas atau ditulis kalau sudah membicarakan poligami. Tentang
apa itu adil? Bolehkah suami menikah lagi tanpa izin istri pertama? Apakah ada
syarat dalam berpoligami? Dsb dsb.
..
Tapi
kali ini rasanya ingin membahas singkat tentang rezeki saja. Benarkah seorang
suami yang berpoligami akan mengurangi ‘rezeki’ keluarga? Di zaman sistem
kapitalistik seperti sekarang ini, memang benar rasanya kalau menghitung rezeki
berdasarkan materi dan matematika manusia. Dengan pendapatan sekian dan dari
sumber tertentu, bertambahnya anggota keluarga akan membuat pengeluaran lebih
banyak. Otomatis hasil yang didapat pun lebih sedikit.
..
Supaya
datanya valid, maka pertanyaan ini memang wajar dan pantas bila ditujukan
kepada praktisi poligami, yang tak lain dan tak bukan adalah suami saya
sendiri.
..
Untunglah
jawaban beliau adem, “Yang jelas tambah istri, tambah rejeki.” #Eyaaa
..
Dulu,
memang pernah terbersit pikiran, apakah dengan masuknya saya ke rumah tangga poligami
dengan menjadi istri kedua, akan membuat suami bekerja lebih keras, apakah
kakak madu saya akan tetap merasa sama tanpa perubahan karena harus berbagi
dengan saudarinya.
..
Tapi
matematika Allah SWT ternyata berbeda, setiap manusia telah diciptakan lengkap
bersama rezekinya, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi
melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (QS. Huud: 6).
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq:
2-3)”
..
Suami
yang takut pada Allah dan memilih berpoligami, maka ia harusnya telah memiliki
pengukuran sendiri terhadap kemampuannya dan memiliki rencana-rencana untuk masa
depan dunia hingga akhirat bagi keluarganya.
..
Dan
rejeki memiliki cakupan yang luas, bukan hanya berdasarkan materi seperti anggapan kebanyakan manusia materialistik. Anak yang sholih-sholihah, istri yang
shalihah, kesehatan dll juga merupakan rejeki dari Yang Maha Kuasa.
..
Orang
lain mungkin melihat, AA Gym; Pengusaha Ayam Bakar Wong Solo (maaf lupa
namanya); atau Opick kehilangan banyak hal karena pemberitaan rumah tangga
poligami-nya. Tapi kita tak akan pernah tahu seberapa banyak rejeki lain yang
diberikan oleh Allah dari jalan lainnya.
.
.
Jember,
27 Jun 18
Helmiyatul
Hidayati
2 comments
Moga bertemu dengan suami dan kakak madu di surga-Nya mbak. Nggak berani komentar selain doa. Aamiin.
ReplyDeleteAamiin.. makasih yaa.. :)
DeleteSelamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)