Perlukah Memiliki Sahabat Akrab??
August 04, 2018
Kuantitas
pertemanan dalam dunia maya memiliki jumlah yang lebih tinggi daripada kuantitas
pertemanan di dunia nyata. Coba saja tengok berapa jumlah akun media sosial
kita dan berapa jumlah teman atau followers di tiap-tiap akun tersebut. Yang jelas,
seluruh jari akan “kemeng” kalo disuruh menghitungnya.
.
Tapi,
karena manusia zaman sekarang memang hidup di antara dua dunia, memiliki teman
di kedua dunia tersebut memang mutlak adanya.
.
Namun,
bila berbicara kualitas, rata-rata pertemanan di dunia nyata memiliki rating
yang lebih tinggi daripada pertemanan di dunia maya. Hal itu karena ada satu
kelebihan yang tidak ada pada pertemanan di dunia maya dan hanya dimiliki oleh
pertemanan di dunia nyata, yaitu interaksi fisik dan pertemuan. Meskipun tidak
jarang, siapa saja bisa menyeberang dari dunia maya menuju dunia nyata. Begitu pula
sebaliknya.
.
Yang
penting tidak melibatkan dunia gaib aja.. #Haha
.
Pertemanan
ini merupakan salah satu proses dalam menjalani kehidupan. Suka tidak suka, mau
tidak mau, interaksi kita akan menimbulkan pertemanan, meskipun ada yang ‘asli
aja’ dan ada pula yang ‘asli tapi palsu’. #Eaaaa
.
Teman
asli biasanya disebut sahabat akrab, teman aspal biasanya disebut ‘si penusuk
dari belakang.’ Macam judul novel thriller saja yaa.. #Hihi
Ilustrasi. Sumber : Ar-Risalah |
Definisi
sahabat akrab pun ternyata tidak tunggal. Bisa berbeda antara persepsi satu
orang dengan orang lainnya. Ada yang menganggap sahabat akrab adalah yang
selalu bertemu setiap hari entah karena bekerja di kantor yang sama atau menuntut
ilmu di institusi yang sama. Frekuensi interaksi yang tinggi memiliki potensi
terciptanya saling membutuhkan yang lebih kental daripada dengan orang lain. Kemana-mana
pun bareng, jogging bareng, nongkrong bareng, lunch bareng, shopping bareng
meskipun bayar sendiri-sendiri.
.
Namun
sahabat akrab macam begini adalah tipe rapuh yang bisa meluruh dengan mudah. Tak
selamanya orang bisa jogging, nongkrong, lunch atau shopping bareng. Pemanfaatan
hubungan hanya untuk kepentingan-kepentingan ini tidak lebih dari ikatan
kemaslahatan yang akan memudar seiring berjalannya waktu.
.
Ada
juga yang mengatakan sahabat akrab itu adalah yang menemani di saat suka dan
duka. Ini tidak sepenuhnya salah. Namun, jika hanya menemani tanpa ada tujuan
yang jelas, maka hubungan seperti ini mirip seperti hubungan balas budi, yang
akan berakhir bila telah selesai urusannya.
.
Islam
menawarkan konsep persahabatan yang dapat mengikat manusia dalam kehidupannya,
bahkan mengajak bersama-sama menuju kebangkitan dan kemajuan. Persahabatan seperti
ini memiliki ikatan akidah yang kuat.
Memaknai
akidah, berarti memaknai hidup. Mengerti akidah (Islam) nya sendiri berarti
mengerti tentang hakikat hidupnya, darimana – untuk apa – dan akan kemana diri
kita dalam putaran kehidupan ini.
.
Sehingga
sahabat akrab di dalam Islam tidak hanya sebatas kemasalahatan di dunia, atau
menemani di saat suka dan duka. Lebih dari itu, sahabat akrab di dalam Islam
adalah yang sama-sama mengerti hakikat hidup dan bersama-sama dalam perahu
perjuangan menggapai Ridho Illahi.
.
Sahabat
akrab di dalam Islam adalah yang mengingatkan di kala kita salah (melanggar
perintah Allah) dan selalu mengajak kita kepada kebaikan-kebaikan yang
mendekatkan diri kepada Allah.
.
“Teman-teman
akrab pada hari itu (hari kiamat) sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali
orang-orang yang bertakwa”. (QS. AZ-Zukhruf : 67)
.
.
Jember,
04 Jul 2018
Helmiyatul
Hidayati
1 comments
MasyaAllah, barakallah fiiki mbak. Sangat perlu memang.
ReplyDeleteSelamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)