Antara M dan R
September 15, 2018Antara M dan R
.
.
Adik
trainee (ceileh sebutan rada K-Pop yess, buat adik-adik kuliahan yang ikutan
ngaji) bila ditanya seperti apa kriteria cowok yang diinginkan oleh mereka
untuk menjadi suami, mereka akan menjawab 3 (tiga) hal : tampan, mapan dan
sholih. Langsung aja saya nyeletuk, “Berharap Lee Min Ho jadi muslim yaa??” Hehe
.
Jawaban
mereka adalah jawaban komplit spesial pake telor, bahkan kalo disuruh memberi
penilaian, maka jawaban mereka mendapat skor 99 dari 100. Yah, di dunia ini tak
ada yang sempurna bukan? Biarlah nilai 100 milik Sang Maha Sempurna saja.
.
Sebenarnya,
kebanyakan wanita memiliki jawaban yang hampir sama, terutama di bagian mapan
dan tampannya, sementara bagian sholih bisa saja berganti menjadi baik,
perhatian, penyayang, penyabar dsb.
.
Tidak
ada yang salah dengan harapan wanita yang seperti itu. Berharap seorang pria
yang akan memiliki mereka adalah adalah yang bisa menopang hidupnya,
menyenangkan hati dan pandangannya, juga menentramkan hidupnya. Sejatinya, ini
adalah bagian dari ikhtiar mereka untuk mempertahankan hidup dan memperbaiki
keturunan. Bahkan, terlepas dia itu seorang muslimah ataupun bukan.
.
Lalu,
bagaimana nasib pria tidak tampan dan tidak kaya? Jawaban seperti ini memang
terasa mengintimidasi pria, karena tidak semua rezeki manusia itu sama. Ada yang
banyak, ada yang sedikit. Meskipun begitu tak lantas kita memberi cap
materialistis pada wanita yang menginginkan pria mapan dan tampan sebagai
pasangan hidupnya.
.
Seorang
muslimah yang baik bila diminta hanya menyebutkan 2 (dua) kriteria saja yang
boleh dipilih, maka mereka pasti akan membuang (tidak lagi memilih) antara
mapan dan tampan. Bahkan jika harus memilih 1 (satu) saja, pasti kriteria pria ‘sholih’
akan menjadi yang terakhir bertahan.
Dalam
sebuah hadits berbunyi, “Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya,
keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat
beragama, niscaya engkau beruntung.” –Dan ini berlaku
pula bagi wanita ketika memilih pria-
.
Dalam hadits yang lain disebutkan, “Jika
datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian
ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi)
ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi)
Jadi, hendaknya memang memilih pasangan yang diridhai agama dan
akhlaknya, bukan harta dan atau tampangnya.
.
Sebenarnya
pria pun berharap bisa memiliki wanita yang cantik dan seksi, ahli mengurus
anak dan keluarga serta pintar mengurus rumah dan keuangan (kurang lebihnya
seperti ini, tidak bisa menemukan kata yang lebih ringkas).
.
Keinginan
laki-laki yang seperti itu tidak salah. namun, di dunia ini tak ada wanita yang
benar-benar sempurna, karena itu Islam pun memberi pengaturan agar memilih
wanita shalihah sebagai pendamping hidup. Allah berfirman, “Sebab itu maka wanita
yang shalih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya
tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…” [An-Nisaa : 34]
.
Jadi,
tidak masalah bagaimana kriteria calon pria dan wanita yang ingin dijadikan
pasangan hidup. Selama itu tidak melanggar perintah Allah maka itu sah-sah
saja. Rumah tangga tidak bisa dibangun tanpa cinta, untuk itu perlu
kecenderungan hati dari kedua belah pihak. Karena harapannya pernikahan adalah
sekali untuk seumur hidup.
.
.
Jember, 15
Sept 2018
Helmiyatul
Hidayati
0 comments
Selamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)