Pendidikan Ideal : Memerdekakan atau Memenjarakan??
November 05, 2018
Sekolah
adalah istilah yang tidak asing untuk manusia zaman now. Karena semua orang
pasti sekolah, sekalipun tidak sampai lulus sempurna, atau paling tidak
memiliki keinginan untuk sekolah. Bahkan banyak drama televisi yang mengambil
setting masa-masa sekolah. (Nyambung ga sih??)
.
Tapi
pernah terbayang ga sih, sekolah sebenarnya buat apa?? Di Indonesia normalnya
orang sekolah selama 12 tahun. Dari SD sampai SMA. Selanjutnya terserah mau
apa, kuliah, bekerja atau menikah. Salah satu atau ketiganya juga sah. Kamu
yang mana nih??
.
Suatu
sudut pandang baru tentang pendidikan saya dapatkan ketika mengikuti sebuah
Talkshow yang diadakan oleh komunitas Masyarakat Tanpa Riba Jember kurang lebih
tanggal 28 Agustus 2018 kemarin (lama amat baru ditulis yakk). Dimana pada
waktu itu pembicaranya adalah Prof. Daniel M. Rosyid PhD, M. RINA.
.
Menurut
pemaparan dosen ITS ini, pendidikan urusannya adalah membangun jiwa merdeka.
Dimana hal ini bukan merupakan tujuan pendidikan sekuler zaman sekarang. Sampe
sini ada yang baper ga sih??
.
Pendidikan
zaman now memiliki visi dan misi kurang lebih menciptakan jiwa-jiwa yang
memiliki daya saing, berjiwa mulia dengan iman dan takwa. Meskipun terdengar
indah dan sejuk di hati, sebenarnya karakter-karakter ini hanya menyiapkan
buruh atau pekerja yang bergaya hidup utang.
.
Pendidikan
(zaman now) tak lebih seperti bisnis. Sun Tzu pernah berkata bahwa bisnis
adalah perang. Sementara kita tahu perang adalah bisnis paling bagus. Coba saja
kita lihat sejarah negara kita, Belanda awalnya datang untuk berbisnis
rempah-rempah, sebelum akhirnya berubah untuk menjajah.
.
Penjajahan
dan perang itu masih berlanjut hingga sekarang, meskipun tak lagi dengan
senjata dan bukan Belanda atau Jepang yang menjajah. Perang ini bernama PROXY
WAR yaitu suatu perang ketika lawan kekuatan menggunakan pihak ketiga
sebagai pengganti berkelahi satu sama lain secara langsung (wikipedia)
alias penjajahan tidak secara terbuka.
.
Dan
persekolahan merupakan instrumen proxy war yang paling berbahaya. Kurikulum
sebagai alat pengendalinya. Akhirnya output persekolahan adalah masyarakat yang
siap menjadi buruh terampil dan patuh. Bukan untuk mencerdaskan apalagi
membebaskan.
.
Manusia
yang terlalu lama bersekolah cenderung bergantung pada sekolah untuk belajar.
Persekolahan akhirnya diam-diam mentransformasikan kebutuhan belajar masyarakat
menjadi keinginan bersekolah. Di sinilah kita kemudian bisa menemui fenomena,
sekolah untuk anak hanya merupakan kepanjangan ego orang tua, bahkan hingga
menjadi status sosial. Sekolah favorit atau ‘bergengsi’ menjadi incaran para
orang tua demi terjaganya harga diri.
.
Secara
perlahan (oleh persekolahan), KEBUTUHAN (NEEDS) diubah menjadi KEINGINAN
(WANTS) lalu menjadi PERMINTAAN (DEMANDS). Pada saat inilah, ketika keinginan
tersistem, mendominasi kebutuhan, manusia dan atau pemerintah akan jatuh pada
perangkap utang/riba.
.
Ketergantungan
manusia pada sekolah akhirnya menjadi tidak ada bedanya dengan ketergantungan
pada utang. Dan BANK adalah lembaga yang berbahaya karena hidup dari UTANG.
Atau dengan kata lain kita bersekolah untuk menghidupi BANK.
.
Apakah
ini bisa disebut jiwa merdeka?? TIDAK.
.
Nge-RIBA-nget
kan??
.
Maka
jangan heran, bila sering kali kita merancukan kompetensi dengan ijazah (tidak
ada ijazah, tidak ada skill/kemampuan, tidak bisa bekerja dst); keamanan dengan
pistol (memiliki pistol merasa bisa memiliki keamanan); kesehatan dengan rumah
sakit (membeli kesehatan di rumah sakit) dsb.
.
Karakter
yang jujur, amanah, peduli, cerdas tidak bisa tumbuh dalam jiwa yang terjajah.
Padahal kemerdekaan adalah hak alamiah dari Allah SWT alias fitrah. Pendidikan
sejatinya adalah untuk mengembalikan jiwa merdeka yang dirampas oleh lingkungan
yang menjajah. Pembangunan seharusnya adalah perluasan kemerdekaan bukan
pengurangan. Dan belajar adalah kegiatan untuk memupuk jiwa yang merdeka.
.
Jember,
03 Nov 2018
Helmiyatul
Hidayati
2 comments
Menurut saya sekolah lebih sebagai sarana pembentukan mental serta pendewasaan pikiran. Hehehe
ReplyDeletesangat ok dan informatif! 😎👍
ReplyDeleteSelamat datang! Berikan komentar yang nyaman dan semoga harimu menyenangkan :)